Minggu, April 28, 2024
Google search engine
BerandaVIEWSOpiniPULIHKANLAH KAMI DARI PENGKHIANATAN ORANG TERDEKAT (?) LUKAS 22:1-6

PULIHKANLAH KAMI DARI PENGKHIANATAN ORANG TERDEKAT (?) LUKAS 22:1-6

Oleh : Pdt.Frans Nahak

Bacaan Alkitab di minggu sengsara kelima saat ini tentang Yudas yang dirasuki oleh Iblis dan kemudian ia mengkhianati Yesus. Akhir dari cerita kisah Yudas adalah ia mati dengan cara yang tragis. Yudas berbeda dengan Petrus yang menyesal dan setelah kebangkitan Yesus, ia dipulihkan oleh Yesus.Kami membahas renungan untuk hari minggu ini dengan beberapa orang Majelis Jemaat di gereja. Ada pertanyaan dari seorang majelis: “apakah setelah Yudas menjual Yesus lalu ia menyesal dan datang kepada Tuhan ada pengampunan?” Ada pengampunan, namun Iblis menutup hatinya dan membawanya kepada kebinasaan. Kemudian kata salah seorang lagi, “apa bedannya dosa pengkhianatan dan penyangkalan oleh Petrus? Apa bedanya dosa penjahat di samping Yesus dan Paulus yang menganiaya orang Kristen? Toh, mereka mendapat pengampunan. Tidak ada dosa kecil dan dosa besar. Cara penyesalan Yudas berbeda dengan Petrus. Petrus setelah menyangkal menyesal dan tidak membunuh diri, namun Yudas setelah menjual ia membunuh dirinya.”Mengapa Yudas Iskariot mengkhianati Yesus? Sebelum kita menjawab pertanyaan tersebut, kita akan melihat sedikit tentang siapa itu Yudas. Kita tidak memiliki informasi yang cukup tentang Yudas, sebab dalam sejarah gereja, Yudas adalah seorang pengkhianat. Namun ada sumber yang menjelaskan tentang siapa itu Yudas Iskariot. Yudas Iskariot artinya laki–laki (Ish) dari Kariot-Hezron, sebuah nama kota di sebelah selatan Yudea yang disebutkan dalam Yosua 15:25. Oleh karena itu, Yudas adalah salah satu murid dari Yudea di antara kedua belas murid Yesus. Yudas adalah seorang berlatar belakang Yahudi yang mengikuti Yesus, dan masa dewasanya dihabiskan di Palestina. Dalam catatan sejarah, Yudea dan Palestina adalah daerah penjajahan yang juga sangat mempengaruhi karakter Yudas.Sebagai orang yang hidup dalam dunia patriarki, lingkungan pedesaan dan kota yang ada dalam penjajahan, maka kemungkinan ia memiliki karakter orang yang hendak berkuasa, percaya dengan hierarki sosial, status dan peringkat merupakan hal yang penting. Hal tersebut membentuk kepribadian yang ambisius, berjuang untuk kesuksesan materi dan berusaha untuk memperolehnya. Mengapa Yudas mengkhianati Yesus? Dari cerita Injil-Injil kita mencatat beberapa poin tentang karakteristik Yudas Iskariot. Pertama, iri hati. Yudas iri hati kepada Yesus sebagai seorang manusia yang memiliki pengaruh besar pada waktu itu. Menurut beberapa penafsir, Yudas melihat bahwa ketika Yesus masuk ke Yerusalem pasti Ia akan dijadikan raja, akan memiliki kekayaan dan kehormatan besar ( J.H. Bavinck:2004). Yudas berusaha menghalangi Yesus agar tidak menjadi raja. Kedua, Yudas Iskariot adalah hamba uang, yakni menerima suap (Mat. 26:15-16; Mrk. 14:11). Fokus dari Yudas Iskariot adalah memperkaya diri dengan uang yang diambilnya dari kas mereka, dia bukan terbeban dengan orang-orang miskin, terbukti bahwa hasil dari kejahatannya dia membeli sebidang tanah(Kis.1:18). Ia adalah seorang pencuri (Yoh. 12:6b). Yudas Iskariot pemegang kas, uang yang dipegangnya sering (dari dulu dan terus menerus) diambilnya tanpa seizin Yesus dan murid-murid yang lain. Frasa “karena ia seorang pencuri”, dari kata kleptes muncul istilah kleptoatauk leptomania yang artinya mencuri karena memiliki gangguan mental yang membuat penderitanya tidak bisa menahan diri untuk mencuri. Iblis yang memiliki karakter pencuri tersebut (Yoh. 10:10).Ketiga, Yudas Iskariot seorang provokator dan tidak percaya (Yoh. 12:1-8; Mat. 26:5-8). Ia tercatat memprovokasi murid-murid yang lain sehingga mereka menjadi gusar/ jengkel/ menjadi marah kepada Yesus dan perempuan yang mengurapi Yesus dengan minyak mahal. Yudas Iskariot adalah seorang yang tidak percaya kepada Yesus (Yoh. 6:64). Ayat ini ditujukan kepada pribadi Yudas Iskariot seorang yang tidak percaya dan yang akan menyerahkan Yesus. Tindakan bunuh diri dari Yudas Iskariot membuktikan bahwa dia bukan orang percaya dan Roh Kudus tidak berperan aktif dalam hidupnya. Jika Roh Kudus ada dalam hatinya, dia pasti diinsafkan akan dosa dan penghakiman (Yoh. 16:8-11). Karakteristik yang disebutkan di atas, membuat Iblis masuk ke dalam Yudas. Frasa masuklah Iblis ke dalam Yudas artinya datang ke dalam, pergi ke dalam menunjukkan bahwa Iblis sekali masuk ke dalam diri Yudas, tinggal dan melakukan tindakan atas Yudas Iskariot. Dalam Yohanes 13:2 dicatat bahwa saat mereka sedang makan, Iblis telah membisikkan rencana ke dalam hati Yudas Iskariot, anak Simon, untuk mengkhianati Yesus. Iblis menaruh rencana pengkhianatan di hati Yudas Iskariot sehingga dia kerasukan Iblis. Kesempatan itu bertepatan dengan rancangan jahat dari Sanhendrim yang sudah bertekad untuk menangkap Yesus di tempat yang sepi lalu membunuh-Nya. Jadi, kejahatan itu terjadi karena ada kesempatan. Injil Markus mengatakan bahwa mereka hendak menangkap dan membunuh Yesus tetapi Lukas mengatakan membunuh-Nya (bdk. Mar. 14:1; Luk 22:2), namun mereka sulit mencari kesempatan itu. Renungan :Pertama, di minggu sengsara kelima kita belajar bahwa setiap orang ada sifat dan karakter yang buruk dalam dirinya. Karakter itu bisa menjadi alat iblis untuk menjatuhkan orang lain, mencari keuntungan dengan mengorbankan orang lain, dst. Karakter buruk itu juga bisa mencelakakan kita sendiri karena ingin memuaskan keinginan kita. Oleh karena itu, harus ada penguasaan diri dan memberi diri dipimpin oleh Roh Kudus. Yudas memiliki karakter yang buruk seperti yang telah dijelaskan di atas. Penderitaan Yesus dan kematian secara tubuh dan kebangkitan teah menaklukkan tubuh yang fana dan memampukan kita untuk menguasai diri kita terhadap sifat-sifat kita yang buruk. Roh Kudus telah dicurahkan untuk terus memurnikan hati kita.Kedua, Anda dengan saya adalah murid Yesus yang tak menutup kemungkinan bisa mengkhianati Tuhan yang kita imani. Banyak faktor yang menyebabkan orang menjual keyakinannya, misalnya jodoh, harta, uang, dll. Yudas mengkhianati Yesus. Mengkhianati artinya tidak setia atas apa yang dipercayakan kepadanya. Yudas tidak setia karena ketidak-percayaannya kepada Yesus yang adalah Tuhan. Banyak orang dekatnya Yesus, yakni pendeta, penatua, diaken, pengajar, aktivis gereja yang terkadang menjadi pengkhianat. Di minggu sengsara kelima kita diingatkan oleh Firman Tuhan untuk terus setia kepada Dia yang setiap memikul penderitaan sampai mati di atas kayu salib.Ada yang mengatakan kepada saya bahwa pada saat pemilu banyak pemilih yang menjadi Yudas karena godaan “serangan fajar”, namun ada pemilih yang berkata, “ya, setelah terpilih mereka jadi Yudas menjual kita untuk………”Di minggu sengsara kelima kita juga diingatkan oleh Firman Tuhan untuk menjaga kepercayaan, jangan kita saling menjual karena itu pekerjaan Iblis. Amin. FN.

RELATED ARTICLES

TINGGALKAN KOMENTAR

Silakan masukkan komentar anda!
Silakan masukkan nama Anda di sini

- Advertisment -
Google search engine

Most Popular

Recent Comments