oleh : Pdt.Otje Hehanussa
Ketika beberapa orang mulai ramai mengunggah tanggapan mereka tentang Kristen Progresif di media-media sosial, saya teringat akan tulisan Pdt. Dr. John Simon tentang Teologi Progresif. Pdt. John Simon mencoba menggali Teologi Progresif ini dalam konteks Islam Kristen di Indonesia.
Kata progresif sendiri berasal dari kata Latin “progressio” yang berarti kemajuan. Teologi atau Kekristenan disebut progresif karena teologi atau kekristenan ingin meninggalkan apa yang berbau konservatif mengarah kepada kemajuan berpikir Gereja mengikuti dunianya yang berubah.
Kalau konservatif bersifat tertutup maka progresif ingin menekankan pikiran yang terbuka. Tetapi kalau progresif kemudian tertutup pada pemikiran lain yang berbeda, maka dia juga bisa berubah menjadi konservatif. Teologi dan kekristenan progresif ingin menawarkan perubahan pemikiran dan sikap di tengah perubahan zaman.
Tapi mari kita fokus pada Kekristenan Progresif. Beberapa catatan berikut ini belum bisa adikatakan mencerminkan keseluruhan pemikiran Kristen Progresif.
Catatan ini hanya sedikit membantu kita mengenal Kristen Progresif sebelum membuat penilaian.
Pertama kita harus tahu bahwa Kristen Progresif bukanlah sebuah denominasi atau aliran baru dalam Kekristenan, dan tentu juga bukan agama baru. Kristen Progresif adalah sebuah gerakan yang menawarkan sebuah perspektif alternatif dalam kekristenan itu sendiri dan merupakan penafsiran ulang terhadap ajaran-ajaran dan prinsip-prinsip Kristen.
Salah satu pemikir Kristen Progresif yang saat ini banyak berbicara tentang Kekristenan Progresif misalnya adalah Pdt. Dr. Caleb J. Lines. Beliau adalah pendeta dari the Christian Church – Disciples of Christ dan the United Church of Christ. Pdt. Caleb Lines mengatakan bahwa jika pemikiran kita memiliki kesesuaian dengan prinsip yang dianut oleh gerakan Kristen Progresif maka kita bisa dikelompokkan kedalam gerakan tersebut.
Ada lima nilai inti Kekristenan Progresif yang ditetapkan tahun 2022. Versi 2022 ini adalah pembaruan terhadap delapan poin versi 2011, 2003 dan 1997. Versi 2022 adalah versi yang lebih simpel dibanding tiga versi sebelumnya. Bunyi dari lima poin nilai inti versi tahun 2022 adalah:
Dengan menyebut diri kami sebagai orang Kristen Progresif, berarti kami adalah orang Kristen yang:
(1). Percaya bahwa mengikuti jalan dan ajaran Yesus dapat menuntun kita untuk mengalami kesucian, keutuhan, dan kesatuan dari semua kehidupan, bahkan ketika kita mengakui bahwa Roh Kudus bergerak dengan cara yang bermanfaat dalam berbagai tradisi iman.
(2). Mencari komunitas yang inklusif bagi semua orang, menghormati perbedaan dalam perspektif teologis, usia, ras, orientasi seksual, identitas/ekspresi gender, kelas, atau kemampuan. Nilai yang kedua ini membuat banyak orang menuduh orang-orang Kristen Progresif sebagai pendukung LGBTQ+. Pada hal yang ingin didorong oleh Kristen Progresif adalah penghargaan terhadap hak-hak LGBTQ+ sebagaimana juga hak-hak laki-laki dan perempuan. Namun nilai kedua ini juga memperlihatkan penghargaan besar dari orang Kristen Progresif terhadap pluralisme agama. Banyak orang Kristen Progresif menekankan pentingnya dialog dan kerja sama dengan orang-orang dari agama dan pandangan dunia lain, untuk mencari kesamaan dan saling pengertian dalam mengejar nilai-nilai dan tujuan bersama.
(3). Mengupayakan perdamaian dan keadilan di antara semua orang, mengetahui bahwa berperilaku dengan belas kasih dan cinta tanpa pamrih terhadap satu sama lain adalah ekspresi penuh dari apa yang kita yakini.
(4). Merangkul wawasan ilmu pengetahuan kontemporer dan berusaha untuk melindungi Bumi serta memastikan integritas dan keberlanjutannya.
(5). Berkomitmen pada jalur pembelajaran seumur hidup, percaya bahwa ada lebih banyak nilai dalam mempertanyakan daripada yang absolut. Maksud dari nilai kelima ini salah satunya adalah orang Kristen Progresif menentang dogma eksklusif apa pun yang membatasi pencarian kebenaran dan kebebasan bertanya.
Di Versi 2022 tidak secara eksplisit dikemukakan tentang jalan lain menuju Allah yang dimiliki orang lain dan bahwa jalan mereka benar sebagaimana jalan kita juga benar. ini bukan berarti mereka meragukan keselamatan dalam Kristus.
Orang Kristen Progeresif hanya ingin kita menghargai apa yang orang lain anggap benar menurut kepercayaan mereka. Orang Kristen Progresif ingin tetap menunjukkan rasa hormat terhadap tradisi agama lain.
Versi 2022 juga tidak lagi secara eksplisit berbicara tentang undangan kepada orang percaya dan agnostik atau orang yang meragukan keberadaan Tuhan. Meskipun demikian, nilai yang berhubungan dengan pemeliharaan bumi dan perjuangan untuk perdamaian dan keadilan di antara semua orang tetap mendapat penekanan dan perhatian penting.
Orang Kristen Progresif dalam pelayanannya memprioritaskan meringankan rasa sakit, penderitaan dan kemerosotan dalam struktur masyarakat. Orang Kristen Progresif juga mempromosikan perlakuan yang adil, terbuka, damai, dan penuh kasih terhadap seluruh umat manusia sebagai pusat kehidupan Kristen.
Jadi jelaslah bahwa orang Kristen Progresif ingin terlibat dalam penanganan isu-isu ketidakadilan yang sistemis, seperti kemiskinan, rasisme, seksisme, dan kemerosotan lingkungan.
Karena bagi mereka, inilah inti dari pesan Kristen tentang kasih, belas kasihan, dan kepedulian terhadap mereka yang terpinggirkan dan tertindas. Untuk itu orang Kristen progresif juga didorong untuk terlibat dalam aktivitas politik sebagai cara untuk mengadvokasi perubahan sosial dan mempromosikan kebijakan-kebijakan yang selaras dengan nilai-nilai keadilan, kesetaraan, dan belas kasih.
Orang Kristen Progresif memandang gerakan mereka sebagai kelanjutan dari tradisi Kristen yang bersejarah, yang berakar pada ajaran Yesus Kristus dan pesan kasih, belas kasihan, dan keadilan yang ditemukan dalam Alkitab.
Mereka berpendapat bahwa pendekatan mereka setia pada nilai-nilai inti Kekristenan, tetapi berusaha untuk mengadaptasi nilai-nilai ini untuk mengatasi masalah-masalah dan keprihatinan modern. Bagi orang Kristen Progresif, keyakinan dasar Kekristenan, seperti keilahian Yesus Kristus, otoritas Alkitab, dan pentingnya iman dan keselamatan haruslah tetap dipegang kuat.
Demikian penjelasan saya tentang Kristen Progresif. Saya berharap penjelasan ini menolong kita membangun pemahaman yang lebih baik dan bisa saling menerima serta bekerja sama dengan sesama saudara Kristen lainnya.