Bagaimana doktrin agama ditanamkan pada setiap umat sehingga “tunduk/terhegemoni” budaya tertentu dan menghamba pada pemimpin-pemimpin agama yang menikmati kuasa dari “kepasrahan” umat.
Film yang diangkat dari kisah nyata di sebuah sekte Hindu di Bombay, India saat masa penjajahan Inggris, awal abad 19.
Nonton film ini semakin meneguhkan ku, bahwa doktrin yang menyebut sebagai tanah suci dan penutup aurat, semua itu hanya produk pikir manusia yang punya kuasa atas nama agama/tuhan.
Nontonlah dan berani untuk terus berpikir kritis dan bebas secara otonom atas penghayatan pada apa yang Anda yakini tentang sang maha ghaib.
Jangan sekalipun percaya kebenaran atau pemahaman keyakinan Anda diserahkan pada pihak lain atas nama “kuasa pengetahuan”.
Karena melalui itulah kuasa penundukan/hegemoni akan bekerja pada seluruh hidup Anda sebagai manusia, saat itulah kemanusiaan Anda telah direnggut.
Jadilah diri sendiri dan merdeka lah berpikir atas apa yang Anda yakini pada sesuatu yang sangat personal.
Tak perlu takut pada omongan pemimpin agama manapun, tak perlu takut pada teks, pada fatwa, dosa, atau surat-surat institusi agama apapun. Karena semua itu ruang politik kuasa atas nama kesucian.
Kebenaran ada pada proses hidup dan pikirmu yang otonom sebagai manusia, itulah kebenaran subjektif yang sejati!
sumber : FB Har Toyo (24/07/204