DILI – Ketua Partai Kongres Nasional Rekonstruksi Timorense (CNRT), Kay Rala Xanana Gusmao mengatakan Jose Ramos Horta atau Francisco Guterres Lu Olo yang menang pada pemilihan presiden (Pilpres) putaran kedua adalah presiden untuk semua rakyat Timor Leste.
“Negara demokrasi berada di tangan rakyat. Karena itu, kita harus hormati dan berkontribusi. Saya minta kepada seluruh masyarakat Timor Leste untuk tidak memprovokasi situasi karena kita sudah 20 tahun merdeka harus tunjukkan kematangan politik kita dalam berdemokrasi. Jangan ciptakan konflik yang seolah-olah kita belum matang dalam berpolitik,” kata Xanana kepada wartawan usai menggunakan hak suaranya di TPS Balibar, Dili, Selasa (19/4/2022).
Leader Kharismatik ini juga meminta kepada rakyat Timor Leste untuk tetap tenang dan memberi kontribusi untuk kedamaian dan stabilitas keamanan nasional dengan menanti hasil pilpres putaran kedua yang ditentukan oleh rakyat sendiri.
“Saya mengimbau kepada semua warga negara untuk tetap tenang dan berkontribusi untuk kedamaian dan stabilitas keamanan nasional. Kedua kandidat presiden republik, satu diantaranya pasti menang dan satu kalah. Yang kalah harus menerima kekalahannya dan yang menang menjadi presiden untuk semua rakyat Timor Leste. Sekali lagi saya minta agar kita jangan membuat konflik yang bermuara pada krisis politik,” tuturnya.
Mantan Presiden Republik periode 2002-2007 ini meminta kepada institusi keamanan nasional yaitu Polisi Nasional Timor Leste (PNTL) dan Falintil- Forsa Defesa Timor Leste (F-FDTL) menjaga keamanan di wilayah Timor Leste agar tidak terjadi konflik yang bermuara pada krisis politik. “Sekali lagi saya minta kita semua tenang sambil menunggu hasil akhir pilpres putaran kedua. Siapa yang menang adalah presiden untuk rakyat Timor Leste,” paparnya lagi.
Ketika ditanya soal surat yang dikirim Sekjen Partai Fretilin, Mari Alkatiri kepadanya untuk meminta dialog, mantan Perdana Menteri Timor Leste periode 2007-2015 ini mengatakan untuk menjawab surat Alkatiri diperlukan keputusan kolektif dari Partai CNRT.
“Mari Alkatiri sudah kirim surat ke Partai CNRT, sehingga untuk menjawab surat tersebut diperlukan keputusan kolektif. Saya harus ikuti apa yang diinginkan partai dan saya tidak bisa memaksa partai untuk menjawab atau tidak surat Alkatiri,” kata Xanana.
Di tengah situasi pesta demokrasi pilpres putaran kedua, mantan Perdana Menteri, Mari Alkatiri pada 16 April 2022, mengirim surat kepada semua leader nasional untuk berdialog dan melakukan refleksi.
Mari Alkatiri mengirim surat kepada leader nasional yakni Xanana Gusmao, José Ramos Horta, Francisco Guterres Lú Olo, Taur Matan Ruak, Lere Anan Timur dan lider nasional lainnya.
Amankan Konstitusi RDTL
Sementara itu, Uskup Agung Metropolitan Dili, Mgr. Virgilio do Carmo da Silva, SDB yang memilih di TPS Bidau Lecidere, Dili, kepada wartawan berharap siapapun yang dipilih rakyat untuk menjadi presiden republik periode 2022-2027 harus menghormati dan mengamankan Konstitusi RDTL.
“Harapan saya dari kedua kandidat presiden dan salah satunya dipilih rakyat untuk menjadi presiden republik 2022-2027, harus menghormati dan mengamankan Konstitusi RDTL karena Konstitusilah yang menjamin negara ini berjalan dengan baik. Karena itu kita harus mendidik semua orang untuk disiplin membawa negara ini pada suatu kedamaian, kemajuan dan mencintai demokrasi di jalan yang benar,” tuturnya.
Uskup Agung Virgilio juga meminta kepada kedua kandidat presiden, Jose Ramos Horta dan Francisco Guterres Lu Olo dan satu diantaranya menjadi presiden republik harus merangkul semua rakyat dan mendekatkan diri pada rakyat dan mengutamakan persatuan nasional.(Laporan: Nela Mali-Dili)
Sumber : kupangterkini.com