SIARAN PERS 12
SAIFUL MUJANI RESEARCH AND CONSULTING (SMRC)
Jakarta, 19 Oktober 2021
Hanya 17 persen warga yang menilai pemerintah semakin baik dalam program pengurangan pengangguran di Indonesia. Kesimpulan ini muncul dalam temuan survei opini publik yang dilakukan Saiful Mujani Research and Consulting (SMRC) SMRC bertajuk ‘Evaluasi Publik Nasional Dua Tahun Kinerja Presiden Jokowi’ yang dirilis secara online di Jakarta pada 19 Oktober 2021.
Survei opini publik ini digelar pada 15 – 21 September 2021 melalui tatap muka atau wawancara langsung. Sampel sebanyak 1220 responden dipilih secara acak (multistage random sampling) dari seluruh populasi Indonesia yang berumur minimal 17 tahun atau sudah menikah. Response rate (responden yang dapat diwawancarai secara valid) sebesar 981 atau 80 persen. Margin of error survei dengan ukuran sampel tersebut diperkirakan sebesar ± 3,19 persen pada tingkat kepercayaan 95 persen (asumsi simple random sampling).
Hasil survei yang dipresentasikan Direktur Eksekutif SMRC, Sirojudin Abbas, ini menunjukkan bahwa ada 47 persen warga yang menilai pemerintah semakin buruk dalam menanggulangi persoalan pengangguran. Yang menilai tidak ada perubahan sebanyak 34 persen. Dan masih ada 3 persen yang menjawab tidak tahu.
“Hanya 17 persen publik yang menilai pemerintah semakin baik dalam mengurangi pengangguran. Dibanding April 2019, penilaian positif tersebut menurun dari 30 persen menjadi 17 persen September 2021,” kata Abbas.
Abbas melanjutkan bahwa ada penurunan penilaian positif pada kinerja pemerintah dalam mengurangi pengangguran sejak ada Covid-19. Meski demikian, penilaian positif dari Maret 2021 hingga September 2021 terlihat mulai naik meskipun belum kembali ke posisi sebelum ada COVID-19.
AKHIR SIARAN PERS