oleh: Dominggus Elcid Li
Tahun 2024 sudah dekat. Tim sukses yang bekerja semakin aktif. Serangan dan tangkisan beterbangan di berbagai media. Muslihat dan siasat dipakai. Setiap calon pemenang butuh narasi. Butuh korban. Butuh darah. Logistik disiapkan. Hangus saudara, bukan urusan. Iming-iming jabatan membuat nafas semakin cepat untuk membunuh.
Sering yang lugu dan tak paham yang terjerat dalam perang kata-kata bengis. Tim sukses, bisakah kali ini untuk 2024 kalian sedikit berbeda. Bisakah air liur bau amis darah itu dibersihkan dengan embun doa pagi sebelum fajar membuka kelopak matamu. Agar tanah nyiur melambai ini bisa tersenyum. Agar negeri pantai pasir putih ini tidak menjadi merah darah karena sesuatu yang juga tak kau mengerti.
Bisakah kau sejenak berdiam, dan tak usah bermimpi menjadi pejabat atau komisaris, atau berumah megah, dianggap terpandang agar kata-kata sederhana masih mampu kau dengar dengan biasa dan bukan sebagai serangan. Bisakah kali ini saja, kau tak pikirkan posisimu dalam berkata-kata dengan kebenaran yang penuh dan hitam agar tak melukai saudaramu. Bisa kah kali ini dendam itu kalian buang. Bisakah kali ini saja dinding dan jarimu menuliskan cinta, dan bukan dendam kesumat. Bisakah kali ini saja kau lihat sinar mata saudaramu tanpa menghitamkan kedua bola matanya.
Bisakah kali ini saja kau tendang bola dengan tepat ke gawang untuk mencapai kemenangan tanpa harus membakar seluruh stadion dan anak-anaknya. Bisakah kali ini saja kalian bertarung di atas air mancur sendirian, tanpa harus membawa korban. Jika setiap kata adalah ilusi. Sukses dan kematian bisa bertukar tempat kapan pun.
Kupang, 10/10/2022