TAKLALE.COM, Perayaan Paskah dan kenaikan Tuhan Yesus ke Sorga sudah kita lewati. Sekarang kita memasuki perayaan Pentakosta. Perayaan Pentakosta biasanya dirayakan 10 hari setelah kenaikan Tuhan Yesus ke Sorga. Tetapi apakah anda memahami Pentakosta yang kita rayakan ini?
Tahukah anda bahwa Pentakosta yang kita rayakan ini berasal dari festival Panen Yahudi yang bernama Shavuot? Jadi ketika Roh Kudus turun ke atas mereka, para rasul dan orang-orang Yahudi dari berbagai tempat itu sedang merayakan Shavuot.
Shavuot adalah satu dari tiga perayaan panen Yahudi. Dua perayaan yang lain adalah Paskah dan Sukkot. Tidak ada tanggal yang tepat untuk perayaan Shavuot, tetapi Shavuot biasanya dirayakan tujuh minggu setelah atau 50 hari setelah perayaan musim semi Paskah atau hari keenam bulan Ibrani Sivan, yang bertepatan dengan Mei atau Juni.
Shavuot memiliki banyak nama dalam Alkitab antara lain Hari Raya Minggu-Minggu, Hari Raya Panen atau Buah Sulung Akhir
Shavuot biasanya dirayakan selama dua hari. Perayaan ini ditandai dengan dimulainya panen gandum dan diakhiri dengan panen jelai. Di masa Israel, Shavuot merupakan waktu yang menyenangkan untuk bersyukur kepada Tuhan dan mempersembahkan persembahan berupa gandum baru dari panen gandum musim panas di Israel.
Shavuot juga menandai waktu ketika orang Israel menerima Taurat dari Tuhan di Gunung Sinai. Karena itu dalam perayaan Shavuot, saat fajar, orang Yahudi berdoa berterima kasih kepada Tuhan atas lima kitab Musa atau yang juga mereka sebut sebagai Taurat dan hukum-hukumnya.
Orang Yahudi merayakannya dengan cara menyalakan lilin, membacakan berkat, makan makanan olahan dari susu dan beribadah di Sinagoge merayakan Shavuot.
Ada orang-orang Yahudi yang juga menghabiskan malam pertama perayaan Shavuot dengan mempelajari Taurat. Kitab Rut biasanya dibacakan saat perayaan Shavuot. Anak-anak biasanya ajak untuk menghafal Kitab Suci dan akan diberikan hadiah.
Saat merayakan Shavuot, rumah dan Sinagoge akan dihiasi dengan bunga dan tanaman-tanaman hijau untuk mengingat juga bunga Gunung Sinai dan untuk menyimbolkan Taurat atau hukum-hukum Tuhan sebagai pohon kehidupan.
Istilah Pentakosta yang kita pergunakan saat ini berasal dari bahasa Yunani “pentecoste” yang berarti kelima puluh. Itu juga berasal dari ungkapan Kristen kuno pentekoste hemera, yang berarti “hari kelima puluh.” Makanya kita mengartikannya sebagai hari ke lima puluh setelah Paskah.
Pentakosta yang orang Kristen rayakan saat ini berhubungan dengan peristiwa turunnya Roh Kudus kepada para rasul dan pengikut Kristus lainnya. Peristiwa ini penting dalam kehidupan iman orang Kristen sebagaimana dijelaskan dalam Kisah Para Rasul 2:1–31. Hari Pentakosta pertama juga sering dimaknai sebagai awal dimulainya Gereja.
Hari Pentakosta sering juga disebut White Sunday atau WhitSunday karena orang-orang menggunakan pakaian putih, khususnya mereka yang baru dibaptis. Di Jerman disebut dengan Pfingsten. Di Gereja Katolik para imam mengenakan jubah merah selama Pentakosta untuk melambangkan “lidah api” atau Roh Kudus yang turun ke atas para murid. Dalam beberapa tradisi, warga jemaat juga mengenakan pakaian berwarna merah.
Tidak jelas kapan perayaan ini mulai dirayakan dalam Gereja Kristen. Tetapi perayaan ini sudah disebutkan dalam sebuah karya dari gereja Timur, Epistola Apostolorum, pada abad ke-2. Pada abad ke-3 sudah disebutkan oleh Origenes, kepala sekolah katekese di Alexandria yang juga teolog dan bapa Gereja, dan oleh Tertullianus, penulis dan Bapa Gereja Kartago.
Saat ini banyak Gereja Protestan yang merayakan Pentakosta dan menyebutnya juga sebagai perayaan unduh-unduh atau perayaan syukur panen. Di desa-desa orang Kristen membawa hasil panen dari sawah atau kebun mereka atau juga hasil ternak mereka. Di kota, orang membawa makanan, tanaman dan juga barang yang berasal dari hasil usaha mereka sendiri maupun yang mereka beli untuk dipersembahkan kepada Gereja. Orang juga menghiasi gereja dengan bunga-bunga dan tanaman-tanaman. Semua bentuk perayaan ini mengingatkan kita pada perayaan Shavuot di lingkungan orang Yahudi.
Yang paling penting dari semua itu adalah ungkapan syukur kita atas Roh Kudus yang dikaruniakan Tuhan untuk menuntun kehidupan kita orang beriman, sebagaimana Taurat diberikan untuk menuntun kehidupan orang Israel. Selamat merayakan Pentakosta.
*Apa Yang Kamu Ketahui Tentang PENTAKOSTA*
Jika rekan-rekan mendapatkan manfaat dari konten ini, di-SHARE kepada yang lain. Jangan lupa SUBSCRIBE (Hanya untuk yang tombol SUBSCRIBE-nya masih berwarna MERAH). Pasyikan juga untuk klik LIKE & COMMENT. Semoga semua orang bisa mendapatkan manfaat dari konten ini.
Terima kasih
Salam
_*Keluarga Pandu.H*_