Sabtu, November 16, 2024
Google search engine
BerandaEkonomi & BisnisSEBANYAK 26 PERSEN PUBLIK MENILAI EKONOMI NASIONAL SEKARANG LEBIH BAIK DIBANDING TAHUN...

SEBANYAK 26 PERSEN PUBLIK MENILAI EKONOMI NASIONAL SEKARANG LEBIH BAIK DIBANDING TAHUN LALU

SIARAN PERS 7
SAIFUL MUJANI RESEARCH AND CONSULTING (SMRC)

Jakarta, 19 Oktober 2021

Ada 26 persen publik Indonesia yang menilai positif ekonomi nasional sekarang dibanding tahun lalu. Hal ini terungkap dalam hasil survei opini publik yang diselenggarakan Saiful Mujani Research and Consulting (SMRC) SMRC bertajuk ‘Evaluasi Publik Nasional Dua Tahun Kinerja Presiden Jokowi’ yang dirilis secara online di Jakarta pada 19 Oktober 2021.

Survei opini publik ini digelar pada 15 – 21 September 2021 melalui tatap muka atau wawancara langsung. Sampel sebanyak 1220 responden dipilih secara acak (multistage random sampling) dari seluruh populasi Indonesia yang berumur minimal 17 tahun atau sudah menikah. Response rate (responden yang dapat diwawancarai secara valid) sebesar 981 atau 80 persen. Margin of error survei dengan ukuran sampel tersebut diperkirakan sebesar ± 3,19 persen pada tingkat kepercayaan 95 persen (asumsi simple random sampling).

Direktur Eksekutif SMRC, Sirojudin Abbas, dalam pemaparannya menyatakan bahwa
dibanding tahun pertama pandemi, Oktober 2020, penilaian positif pada kondisi ekonomi nasional naik dari 15,2 menjadi 26 persen pada survei September 2021. Namun dibanding dua tahun lalu sebelum pandemi, kondisi ini masih jauh dari pulih. Pada survei Juni 2019, ada 43 persen warga yang menilai kondisi ekonomi nasional ketika itu lebih baik dari atau jauh lebih baik dari tahun sebelumnya.

Survei pada September 2021 ini juga menunjukkan bahwa masih ada sekitar 48,7 persen warga yang menilai kondisi ekonomi nasional sekarang lebih buruk atau jauh lebih buruk dibanding tahun lalu. Sementara yang mengatakan tidak ada perubahan 21,7%, dan yang tidak tahu 3,5%.

“Konsisten dengan penilaian positif atas kondisi ekonomi yang naik, sentimen negatif atas kondisi ekonomi nasional ini mengalami penurunan setahun terakhir, dari 60,3 persen pada survei Oktober 2020 menjadi 48,7 persen pada survei September 2021,” kata Abbas.

—SIARAN PERS—

RELATED ARTICLES

TINGGALKAN KOMENTAR

Silakan masukkan komentar anda!
Silakan masukkan nama Anda di sini

- Advertisment -
Google search engine

Most Popular

Recent Comments