Penandatanganan MoU dilakukan Direktur PIAR NTT, Ir. Sarah Lery Mboek dan Bupati Rote Ndao, Paulina Haning-Bullu, S.E.
Sebelum Penandatangan MoU, Direktur PIAR NTT, Ir. Sarah Lery Mboeik menjelaslan bahwa Program Revitalisasi Desa/Kelurahan Wisata Inklusi didukung Pemerintah Australia melalui Program DFAT SIAP SIAGA. Mantan Senator RI ini menjelaskan program ini bertujuan mengatasi dampak Covid 19, di desa kelurahan di Kabupaten RoNda melalui peningkatan partisipasi masyarakat, tokoh adat, pemerintah desa, toko agama, UMKM dan aktor pariwisata lokal.
Dirincikannya, syarat utama desa/kelurahan wisata tempat lokasi pendampingan yakni memiliki potensi wisata yang dapat dimanfaatkan sebagai atraksi wisata, memiliki aksesibilitas dan mempunyai aksesibilitas serta mempunyai produksi lokal yang bisa dikembangkan seperti tenun atau produk makanan yang bisa dijadikan oleh oleh. Dari ketiga syarat tersebut ujarnya maka disepakati empat desa dan kelurahan masing masing Desa Maubesi, Kecamatan. Rote Tengah, Kelurahan Namodale, Kelurahan Mokdale, Desa Ba’adale, Kecamatan Lobalain.
Penerima Yap Thiam Hien Award ini menyampaikan terima kasih kepada Bupati dan jajaran yang mendampinginya saat itu atas respon cepat dan penerimaan mendukung program tersebut.
Bupati RoNda sebelum menandatangi MoU tersebut menyatakan menyambut baik dan memberikan apresiasi dengan memberi dukungan Program Penanggulangan Dampak Bencana Covid 19 yang diajukan PIAR NTT bersama Konsorsium Swara Parangpuan yang didukung Pemerintah Australia melalui program DFAT-SIAP SIAGA.
Hadir pada kesempatan tersebut Damaris Monteiro, Zevan Aome, mendampingi Bupati RoNda, Asisten Administrasi Umum, Jermi Haning, Asisten Administrasi Perekonomian dan Pembangunan, Armis Saek, Asisten Administrasi Pemerintahan dan Kesra, Untung Harjito dan beberapa kepala dinas.(Sumber : PIAR NTT)